Jumat, 29 Mei 2009

Problema Liburan Akhir Semester

Libur telah tiba… libur telah tiba… hatiku gembira.. (penggalan lagu Tasya)

Dari segala akivitas yang paling ditunggu-tunggu para mahasiswa pada umumnya. Ketika otak terbelenggu dengan jerat aktifitas yang bersifat akademik saatnya melemparkannya menjadi satu dan meninggalkannya terbawa derasnya arus laut. Merupakan hal yang wajib dilakukan sebagai refreshing (penyegaran kembali) setelah beraktifitas padat selama ini.

Akankah liburan itu memberi dampak positif?

Benar, jika dikatakan liburan itu memberikan dampak positif bagi manusia karena otak tidak bisa ditekan dengan terus menerus seperti mesin. Ia juga membutuhkan istirahat demi menjaga kinerjanya. Adalah hal yang meyenangkan ketika kita memanfaatkan waktu berlibur dengan baik. Tentu saja dengan merancang dari setiap kegiatannya. Sejauh ini, liburan merupakan akhir

Tapi bagaimana dengan estimasi waktu liburan akhir semester bagi mahasiswa yang cenderung lebih lama dan berbeda tiap kampusnya? Ini merupakan problema yang cenderung dialami kebanyakan mahasiswa. Terutama bukan orang perantau berasal dari daerah provinsi luar kampus.

Nasib liburan panjang

Dengan liburan yang panjang pada akhir semester, ada kebosanan rutinitas yang terjadi misalnya aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan waktu perkuliahan otomatis terhenti dan tidak ada saat liburan.

Pertama, terhentinya uang saku perkuliahan karena libur. Kelonggaran saat libur ternyata membuat banyak mahasiswa yang tinggal di rumah, tidak mendapatkan uang yang biasanya di dapat. Tentunya berbeda ketimbang perkuliahan berlangsung. Kini harus mensiasati bagaimana mendapatkan uang kembali.

Kedua, jadwal libur yang cenderung berbeda setiap kampusnya. Ini membuat kegiatan libur bersama-sama teman lama harus dipikirkan ulang karena jadwal liburan yang berbeda dan harus menyesuaikan waktu yang tepat. Kita tidak ingin liburan akan diisi tanpa kegiatan.

Ketiga, mengisinya dengan mencari uang atau kerja part time (paruh waktu). Banyak tempat kerja yang membolehkan karyawannya kerja paruh waktu, terkadang sulit untuk menemukannya. Dimana kecenderungan tempat kerja dengan sistem yang mengikat, mulai dari aturan jam kerja, cara berpenampilan, dan bersikap.

Keempat, liburan yang terlalu lama. Liburan yang berlebihan atau waktu yang panjang itu memberikan kebosanan bagi kita. Hari-hari yang bebas akan menimbulkan kerinduan pada aktivitas yang biasa dilakukan saat kuliah, sekadar membaca buku di perpustakaan, berdiskusi seputar mata perkuliahan bersama teman, atau bertatap muka dengan dosen yanga kita senangi.

Untuk itu liburan tidak selalu menyenangkan bahkan cenderung memusingkan kepala kita. Karena aktivitas yang biasa kita lakukan saat perkuliahan malah terhenti saat liburan akhir semester yang panjang dan berbeda tiap kampusnya.